Untuk menyatukan bagian sistem komputer dibutuhkan motherboard. Motherboard memiliki beberapa istilah lainnya yakni mainboard, mobo, system board dan baseboard. Jenis motherboard juga beragam tergantung spesifikasi kebutuhan PC yang dibutuhkan.
Motherboard merupakan wadah dimana Central Processing Unit (CPU), kartu grafis hingga memori sistem (RAM) tertanam. Walaupun setiap komputer memilikinya namun terdapat perbedaan antara motherboard PC dan laptop.
Motherboard pada PC perangkatnya lebih kecil namun menyatu. Sementara motherboard pada laptop tidak memiliki slot lengkap seperti pada PC. umumnya tersedia slot VGA, prosesor, atau RAM.
Motherboard juga dilengkapi dengan kipas serta port khusus sebagai power supply. Jenis motherboard diklasifikasikan sesuai prosesornya seperti intel am4 atau berdasarkan dimensinya.
Adapun motherboard yang terkenal diantaranya adalah Gigabyte dan Asus serta PC Asrock yang merilis motherboard pendukung Windows 11. Selain itu jenis motherboard yang terbagi atas dua klasifikasi tersebut beserta fungsi dan spesifikasinya.
9 Jenis Motherboard
Sebenarnya bila digolongkan menurut komponennya ada dua kategori motherboard. Kategori pertama adalah Integrated motherboard. Kategori ini memiliki sebagian komponen terintegrasi seperti graphic card dan sound card.
Kategori kedua yakni non-integrated motherboard yang komponen perlu dipasang memakai slot ekspansi. Kamu bisa menambahkan satu atau lebih komponen yang diinginkan. Bila dibagi berdasarkan dimensinya adalah sebagai berikut:
1. ATX
Merupakan singkatan dari Advanced Technology Extended yakni motherboard pembaharu motherboard AT yang dirilis pertama kali. Jenis motherboard ini mulai dirilis pada pertengahan 90an dengan dimensi yang lebih kecil.
Ukuran umum motherboard ini adalah 12 x 9,6 inci. Kelebihannya adalah memiliki jumlah slot memori hingga 4-lane. Tak hanya itu saja ATX memiliki 3-4 slot PCI-Ex 16 yang yang berfungsi menampung kartu grafis.
Ada pula port SATA dan port perangkat penyimpanan lainnya. ATX dikenal mampu memaksimalkan slot RAM. Tersedia pula fitur overclock paling lengkap diantara jenis lainnya. Dapat diandalkan untuk workstation seperti server serta VGA card besar.
Bisa dibilang secara kapasitas ATX bisa menampung semua kebutuhan komponen komputer bahkan untuk PC gaming, desain grafis atau menambang bitcoin. Tak heran bila ATX banyak sekali tersedia di pasaran karena tingginya permintaan.
2. Micro ATX
Untuk versi lebih kecil atau irit ongkos tersedia pula micro ATX. Ukurannya sebesar 9,6 x 9,6 inci namun memiliki banyak port atau slot. Micro ATX cocok untuk PC yang memiliki ukuran casing lebih kecil.
Apabila digunakan untuk kebutuhan PC kantor, rendering maupun gaming ringan sangat cocok. Hal ini karena memiliki ukuran sedang dan harganya lebih terjangkau ketimbang ATX.
Motherboard ini memiliki jumlah slot RAM sebanyak dua buah. Pada bagian form factor memiliki jumlah jauh lebih besar yakni sebanyak 4 buah. Sayangnya fitur overclocking lebih terbatas namun mampu menampung casing dengan berbagai ukuran.
3. Mini ITX
Motherboard ini adalah ukuran paling kecil dengan dimensi 170 mm dan 170 mm. Biasa diandalkan untuk PC yang berukuran mini. Slot memorinya tersedia dua buah dan slot PCI tersedia satu buah yakni 3 buah slot PCI-E x1, slot PCI-E x16 dan USB slot yang lebih sedikit.
Motherboard ini biasa dipakai untuk home theatre dan tidak bisa overclock. Dikarenakan ukurannya yang sangat kecil maka mudah untuk dibawa dan dipindahkan. Mini ITX sendiri baru diperkenalkan pada tahun 2001 silam.
Selain itu juga sangat irit listrik dan cocok untuk kebutuhan kantor yang membutuhkan multimedia ringan atau browsing. Mini ITX lebih hemat ruang dan memiliki sistem pendingin dengan konsumsi daya yang rendah.
4. E-ATX
E-ATX memiliki ukuran sebesar 12 x 10,9 inci atau 30,5 x 27,7 cm. Kelebihannya adalah menawarkan banyak sekali slot DIMM yang berguna untuk menambahkan memori. Selain itu terdapat slot PCI-Ex 16 dan mendukung 3-4 kartu grafis.
Motherboard ini juga memiliki wifi bawaan, dilengkapi dengan kartu suara dan mendukung instalasi RAM sampai 128 GB. Harganya lumayan mahal karena merupakan versi lebih besar dan tinggi dari ATX.
Selain memiliki 8 slot RAM juga terdapat lebih banyak extension port yang bisa berguna untuk menunjang setting gpu SLI atau Crossfire. E-ATX sangat cocok untuk gaming kelas berat, rendering dan kebutuhan komputer dengan performa tinggi.
5. BTX
Adalah kependekan dari Balanced Technology Extended. Jenis motherboard ini menawarkan keseimbangan sistem komputer. Ukurannya yakni panjang 325 mm dan lebar 267 mm. BTX lebih besar ketimbang ukuran ATX.
Fungsi awalnya adalah sebagai pengganti ATX dan menyediakan desain yang mampu menampung sistem kecil dan besar. Fitur yang dimiliki BTX sendiri diantaranya adalah mampu meningkatkan jumlah slot ekspansi.
Tak hanya itu terdapat konfigurasi sistem dan mendukung komponen motherboard massa tinggi. Memiliki fitur untuk mengurangi latensi antara southbridge dan northbridge.
BTX didesain untuk fokus pada aliran udara atau kemampuan pendingin. Dengan kemampuan pendingin yang luar biasa ini mampu meminimalisir terjadinya overheat.
6. Micro BTX
Micro BTX memiliki ukuran yang lebih kecil dari BTX. Dimensinya sendiri adalah 264 x 267 mm. Untuk fitur yang diberikan tak jauh berbeda dengan BTX dan masing mengedepankan sirkulasi udara yang baik.
Micro BTX melakukan pemasangan vertikal motherboard pada sisi kiri. Hal ini memiliki tujuan agar membuat heatsink. Alhasil kipas kartu grafis akan menjadi menghadap ke atas sehingga tidak mengarah ke kartu ekspansi yang berdekatan.
7. Pico BTX
Pico BTX merupakan versi mini dari BTX. Ukurannya sendiri adalah panjang 264 mm serta lebar 203 mm. Pico BTX hanya mendukung 1-2 slot ekspansi, yang berfungsi untuk menampung aplikasi kartu mid-height atau riser card.
Dikarenakan ukurannya yang kecil tentu kapasitas tampungnya lebih sedikit ketimbang BTX. Meskipun begitu kemampuannya juga mampu untuk mencegah overheating. Harga yang ditawarkan jauh lebih murah ketimbang BTX.
8. LPX
LPX adalah singkatan untuk Low Profile Extended yang lahir pada 1990 an. Dirancang untuk menghemat pemakaian ruangan. Perbedaan jenis motherboard ini dengan lainnya adalah didesain untuk mengurangi tinggi casing.
Tinggi casing sendiri dipengaruhi oleh kartu ekspansi yang memiliki pengaruh pada sistem pendingin komputer. Selain itu tersedia port input dan output ini ada di bagian belakang sistem. Tersedia kartu riser yang digunakan untuk memasang slot ekspansi.
Kelemahan LPX sendiri terdapat pada desainnya yang tidak mendukung aliran udara. Beberapa LPX dengan kualitas rendah tidak memiliki slot AGP sehingga hanya terhubung ke bus PCI.
9. DTX
DTX mulai diluncurkan pada 2007 dengan ukuran 8 × 9.6 inch atau 203 × 244 mm. Tersedia pula versi mininya yakni dengan ukuran 8 × 6.7 inch atau setara dengan 203 × 170 mm. Keduanya dilengkapi dengan dua kartu slot ekspansi.
Tak hanya itu saja terdapat 6 buah lubang yang berfungsi sebagai pemasangan baut ke case. Motherboard DTX kompatibel dengan desain infrastruktur ATX. Cocok dipakai untuk PC dengan kebutuhan kantor hingga yang membutuhkan performa sistem komputer sedang.
Jenis motherboard bila digolongkan berdasarkan dimensinya terdiri dari 9 jenis. Dimensi motherboard mempengaruhi sirkulasi udara dan ruang untuk memasang komponen komputer. Penggunaan motherboard sudah dimulai sejak pertengahan 90an.
Semakin besar motherboardnya maka komputer bisa memenuhi kebutuhan yang lebih besar seperti mining. Dengan memahami jenis motherboard kamu bisa lebih hemat biaya dan tepat dalam merakit komputer sesuai kebutuhan.
Jenis motherboard juga terbagi atas versi standar dan micro. Adapun perusahaan yang biasa merilis motherboard adalah Gigabyte dan Asus.